Hoaks dan Disinformasi dalam Pilkada: Tantangan di Era Digital

Hoaks dan Disinformasi dalam Pilkada: Tantangan di Era Digital

17 October 2024

Kabar Maju - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Forum Diskusi Publik: “Hoaks dan Disinformasi dalam Pilkada: Tantangan di Era Digital”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 9 Oktober 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat tiga narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Gun Gun Siswadi., sebagai pegiat literasi digital, serta Bapak Rosnendya Yudha Wiguna, yang merupakan seorang penulis buku “PANCASILA; Panduan Ideal Generasi Mileal”. 

Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Forum Diskusi Publik memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi, serta memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.

Seminar dimulai pada pukul 12.30 WIB yang diawali dengan ditampilkannya video-video yang berkaitan dengan literasi digital, dilanjut oleh hiburan band selama 20 menit. Kemudian, Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari. 

Pak Kharis menjelaskan bahwa permasalahan terkait informasi saat ini yaitu ketika kita tidak bisa memilah konten mana yang benar dan mana yang hoaks. “Kita sebagai pengguna gadget harus benar-benar bisa menyaring informasi yang masuk”, ucap Pak Kharis. Beliau mengingatkan bahwa saat menuju waktu pilkada, akan semakin banyak berita hoaks. Kita harus selektif dalam memercayai dan menerima informasi. Beliau juga menyebutkan bahwa Kominfo sudah menyediakan tautan untuk mengecek informasi dan kevalidannya. “Jangan mudah terpancing atas berita-berita yang ada, kita yang harus lebih bijak dalam memilah informasi”, pesan Pak Kharis di akhir sesinya.


Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Gun Gun Siswadi. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan bahwa tantangan era digital saat ini yaitu media digital telah mengubah lanskap pilkada lebih terbuka dan lebih interaktif. Oleh karena itu, menurut Pak Gun Gun, kita harus punya landasan 4 pilar literasi digital dan etika berinternet. “Jadilah pemilih cerdas, bukan pemilih emosional, bijak dalam bermedia sosial, dan memiliki sifat kritis dalam membaca informasi”, pesan Pak Gun Gun.

Bapak Rosnendya Yudha Wiguna menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan bahwa hoax merupakan berita bohong. Hoaks dapat menyebabkan disinformasi, misinformasi, dan malinformasi. Menurut beliau, hal ini dapat mengakibatkan kebencian dan konflik yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. “Panduan kita dalam menghadapi pilkada dengan perspektif Pancasila, jika hal tersebut diterapkan dengan bijak akan menghasilkan pilkada yang sehat”, ucap Pak Rosnendya.

Setelah paparan materi dari ketiga narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 100 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada pukul 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.