Kabar Maju - 22 Mei 2024
Indonesia terus dihadapi ujian berat, bencana alam banjir bandang yang terjadi di Sumatera Barat pada 11 Mei 2024 menjadi salah satu cobaan yang harus segera bisa ditangani. Bencana alam ini bukan hanya menjadi duka bagi masyarakat Sumatera Barat saja, tapi juga menjadi duka seluruh rakyat Indonesia.
Bencana ini juga menimbulkan kerugian yang sangat besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menyatakan kerugian sementara akibat bencana banjir dan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di provinsi itu berdasarkan hitung cepat diperkirakan mencapai Rp108,38 miliar.
Tentu itu bukanlah angka yang kecil, selain itu kerugian secara psikologis bagi para penyintasnya pun menjadi salah satu problematik yang cukup serius. Karena menurut salah satu penyintas (Edison) yang tinggal di daerah Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar ini merupakan yang pertama kali terjadi dan terjadinya di malam hari saat semua orang sedang tertidur.
"Jam 10 malam air bah tiba-tiba datang langsung menghantam rumah, saya dan anak panik langsung lari ke atas ga ada yang bisa diselamatkan lagi yang penting nyawa," ujar Edison.
Melihat dari kejadian ini banyak sekali mendapat simpati dari masyarakat Indonesia yang beramai-ramai menggalang donasi untuk bencana banjir bandang Sumatera Barat, salah satunya datang dari Bakrie Amanah.
Disambut baik oleh Camat X Koto M. Yahya Suryadi Putra, Bakrie Amanah memberikan bantuan logisitik berupa kasur, peralatan masak kompor beserta regulator, alat solat, peralatan sekolah dan kaleng rendang.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan, barang-barang yang diberikan tentu sangat berguna sekali untuk para penyintas khususnya di wilayah kami Kecamatan X Koto berjumlah 394 jiwa karena memang semua hancur dan rusak diterjang banjir bandang," ujar Yahya.
Selain di Kecamatan X Koto, Bakrie Amanah juga memberikan bantuan berupa kasur, alat solat, hygiene kit dan juga rendang kaleng dibagikan kepada sejumlah 75 warga penyintas yang berada di Kec. Batipuah.