Meta Luncurkan Aplikasi Baru Setelah Bulan Juni

Meta Luncurkan Aplikasi Baru Setelah Bulan Juni

21 May 2023


Kabar Maju - Platform media sosial Meta, yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran aplikasi berbasis teks yang akan menjadi pesaing Twitter. Dilansir oleh Bloomberg News, aplikasi ini dijadwalkan untuk debutnya setelah bulan Juni 2023.


Aplikasi pesaing Twitter ini sedang dalam tahap uji coba oleh sejumlah influencer guna mengukur minat mereka dalam mencoba versi awal aplikasi tersebut, yang akan terintegrasi dengan Instagram.


Menurut Reuters, aplikasi ini dibangun di belakang Instagram dan memiliki kompatibilitas dengan beberapa aplikasi lain seperti Mastodon, yang merupakan platform media sosial terdesentralisasi.


Di sisi lain, sejak diakuisisi oleh Elon Musk, Twitter telah mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut bahkan menyebabkan beberapa pengguna meninggalkan platform tersebut. Menurut data terbaru dari Pew Research, mayoritas pengguna Twitter di Amerika Serikat telah "beristirahat" dari platform tersebut selama setahun terakhir, dan pengguna yang "paling aktif" juga mengurangi frekuensi tweet mereka.


"Pada enam dari sepuluh pengguna Twitter yang telah menggunakan platform tersebut dalam 12 bulan terakhir, mereka mengatakan bahwa mereka telah beristirahat dari platform tersebut selama beberapa minggu atau lebih dalam periode waktu tersebut," tulis laporan Pew berdasarkan survei yang melibatkan 10.701 pengguna Twitter.


Dalam laporan terpisah, Pew juga mempelajari perilaku 1.002 pengguna "paling aktif" Twitter dan menemukan penurunan yang signifikan dalam jumlah tweet mereka beberapa bulan setelah Twitter diakuisisi oleh Elon Musk.


"Jumlah rata-rata tweet pengguna ini menurun sekitar 25% setelah akuisisi," catat Pew.


Meskipun demikian, Pew tidak melakukan polling terhadap pengguna Twitter untuk mengetahui alasan mereka mundur dari platform tersebut atau apakah perubahan tersebut disebabkan secara langsung oleh tindakan Elon Musk. Pew juga tidak memperhitungkan berapa banyak pengguna baru yang mungkin telah bergabung dengan Twitter dalam setahun terakhir.


Baru-baru ini, Elon Musk mengumumkan bahwa Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan global NBCUniversal, telah meninggalkan perusahaannya dan bergabung dengan Twitter sebagai CEO baru.